Tekanan darah tinggi, atau yang dikenal sebagai hipertensi, adalah kondisi medis yang sering kali tidak terlihat secara langsung, tetapi dapat memiliki dampak serius pada kesehatan seseorang. Bagi sebagian orang, tekanan darah tinggi bisa berbahaya dan perlu mendapatkan perhatian medis segera. Namun, seberapa tinggi tekanan darah harus mencapai untuk dikategorikan sebagai berbahaya? Mari kita jelajahi lebih lanjut dalam artikel ini.
Tekanan Darah Tinggi yang Berbahaya
Tekanan darah seseorang diukur dalam dua angka, yang merupakan tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik adalah angka pertama dan mencerminkan tekanan pada arteri saat jantung berkontraksi, sedangkan tekanan diastolik adalah angka kedua dan mencerminkan tekanan pada arteri saat jantung beristirahat di antara denyut. Dalam diagnosis hipertensi, angka tekanan darah sistolik dan diastolik diambil sebagai acuan.
Seseorang dikatakan mengalami hipertensi ketika tekanan darah sistoliknya mencapai atau melebihi 140 mmHg, yang disertai dengan tekanan diastolik yang mencapai atau melebihi 90 mmHg. Dalam istilah umum, ini diwakili oleh angka “140/90”.
Namun, tekanan darah tinggi yang mencapai angka 180/120 atau lebih tinggi dianggap parah dan berbahaya. Pada tingkat tekanan darah ini, risiko komplikasi kesehatan serius, seperti serangan jantung, stroke, gagal jantung, dan kerusakan organ lainnya, meningkat secara signifikan. Segera periksakan diri ke dokter jika tekanan darah Anda mencapai angka ini.
Pengaruh Tekanan Darah Tinggi yang Berbahaya
Tekanan darah tinggi yang berbahaya dapat memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan seseorang. Tekanan darah tinggi yang tidak dikendalikan dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis, yaitu penumpukan plak pada dinding arteri yang menghambat aliran darah normal.
Aterosklerosis dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, yang mengurangi pasokan darah ke jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung. Selain itu, tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di otak, yang dapat meningkatkan risiko stroke.
Di samping itu, tekanan darah tinggi yang berbahaya juga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, gagal jantung, masalah pada mata, serta mengganggu aliran darah ke organ vital lainnya di tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol tekanan darah dan berkonsultasi dengan profesional medis untuk menghindari dampak yang berbahaya.
Mengelola Tekanan Darah Tinggi
Mengelola tekanan darah tinggi membutuhkan perubahan gaya hidup yang sehat dan mungkin juga penggunaan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda mengontrol tekanan darah tinggi:
- Makan makanan sehat dengan pola makan DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension), yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein rendah lemak.
- Mengurangi konsumsi garam dalam makanan Anda.
- Menjaga berat badan yang sehat dan aktif secara fisik.
- Menghindari kebiasaan merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
- Mengelola stres dengan teknik relaksasi, seperti meditasi atau yoga.
Selain itu, penting untuk mengikuti instruksi dokter dan mengambil obat-obatan sesuai yang diresepkan untuk mengontrol tekanan darah tinggi Anda.
Tekanan darah tinggi bisa berbahaya, terutama jika mencapai angka yang lebih tinggi, seperti 180/120 atau lebih. Pada tingkat tekanan darah ini, risiko komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, gagal jantung, dan kerusakan organ lainnya meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengelola tekanan darah tinggi dan berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Melalui perubahan gaya hidup sehat dan penggunaan obat-obatan yang diresepkan, Anda dapat mengurangi risiko dampak buruk yang ditimbulkan oleh hipertensi. Jaga kesehatan Anda dan jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika tekanan darah Anda mencapai angka yang berbahaya.